PKK juga dapat bersinergi dengan Kantor Urusan Agama di wilayahnya masing masing. Pentingnya bimbingan secara agama, agar pernikahan dini tidak terjadi, untuk pertumbuhan generasi anak sehat, bebas stunting.
Setelah menikah, harus bekerja. Jangan sewaktu sudah nikah, bingung harus ngapain.
Berdayakan tim pendamping desa untuk mengentaskan stunting.
“Sayang sekali jika jabatan tidak membawa manfaat bagi orang lain. Jabatan adalah amanah, mari kita gunakan sebaik mungkin,” ujar Lidyawati Cik Ujang.
BACA JUGA:Hj Yunani : Silahkan Tertibkan Aset PT KAI, Tapi Prioritaskan Soal Ganti Rugi Lahan Warga
Rangkul juga KPM (kader pembangunan manusia) tujuan sama sama melakukan pengentasan stunting.
Saat ini, Bupati Lahat Cik Ujang SH beserta istri sudah menjadi bapak asuh di wilayah Lahat.
Sedangkan Wakil Bupati Lahat H Haryanto SE MM beserta istri juga menjadi bapak asuh diwilayah Merapi.
Tujuan bapak asuh/orang tua asuh guna menekan stunting di wilayah Kota dan Merapi Area.
BACA JUGA:Warga Suka Merindu Tertangkap di Pinggir Jalan Desa Wonorejo Kikim Barat
“Tujuanya jelas, kita bergerak mencegah stunting untuk mewujudkan generasi kedepan cerdas pintar, tidak mudah dijajah negara luar,” lanjutnya.
Mencegah lebih baik daripada mengobati
“Saya harap hasil rakor ini dapat disampaikan kepada ibu PKK desa,” ucapnya.
Bahwa dampak stunting sangat berbahaya untuk generasi kita.
BACA JUGA:Duduk Santai, Babinsa Koramil 405-04/Ulu Musi Bahas Ketahanan Pangan Bersama Warga
Lidyawati Cik Ujang berharap ibu ibu istri camat, agar bergerak secara berama sama untuk kemajuan Lahat.