Menurutnya, dua dusun terdekat dari puncak Gunung Semeru yakni Dusun Gumukmas dan Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, sudah kosong.
"Mereka panik tadi, menyelamatkan diri ke tempat yang tinggi. Kondisi gelap juga nggak terlihat," tuturnya.
Di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, para warga diungsikan terdiri yang rentang mulai dari lanjut usia (lansia), anak-anak, dan perempuan hamil.
Tempat pengungsian berada di lokasi yang lebih tinggi dan diperkirakan aman dari Awan Panas Guguran Gunung Semeru.
BACA JUGA:Sri Mulyani Bocorkan Anggaran Pendidikan dan UMKM Tahun 2023
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengungkapkan, awan panas muncul sekitar pukul 05.00 WIB dan itu terus membesar.
Awan panas yang meluncur bahkan mencapai radius 7 kilometer dari puncak kawah yang membuat petugas dan relawan mengevakuasi sejumlah orang.
"Relawan dan petugas BPBD di Desa Sumber Wuluh mengevakuasi para lansia, anak-anak dan ibu hamil," kata Patria kepada wartawan.
Saat ini, Gunung Semeru, Jawa Timur, dalam status siaga atau level III kembali muntahkan Awan Panas Guguran (APG), Minggu 4 Desember 2022.
BACA JUGA:Tiga Kali Terjadi Gempa
Sejak pukul 02.46 WIB, muntahan APG dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
Aktivitas erupsi Gunung Semeru itu terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.
Adapun muntahan Awan Panas Guguran yang teramati mencapai sejauh 5 Kilometer (KM) hingga 7 KM.
Sumber awan panas guguran tersebut berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.
BACA JUGA:Kronologis Pembunuhan Pelajar SMAN 3 Lahat
Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 km.