KOMINFO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Lahat mengklarifikasi pernyataan Kades Sukamarga, Kecamatan Merapi Barat, Lahat, Rislan yang menyebutkan Data Stunting sebanyak 138 anak yang disampaikan Bupati Lahat di Desa Sukamarga adalah hoaks.
Bupati melalui Kadinkes Lahat Taufiq M Putra SKM MM didampingi Kadin Kominfo Lahat, Rudi Darma SE MSi menegaskan, bahwa apa yang disampaikan Bupati Lahat adalah merujuk dari data Dinkes Lahat pada tahun 2021 sebanyak 136 balita stunting.
"Itu tidak benar apa yang disampaikan oleh Kades Sukamarga terlebih lagi Kadesnya mengatakan jika data itu adalah hoaks. Perlu kita sampaikan, jika yang disampaikan Bupati Lahat berdasarkan data tahun 2021 yang telah disurat SK di SK desa lokus tahun 2022," jelasnya.
Dan setelah dicroscek atau divalidasi ulang, lanjut Taufik, data stunting di Desa Sukamarga pada tahun 2021 sebanyak 74 orang balita.
Namun untuk data stunting sampai bulan Agustus 2022, pihaknya, terang Taufiq, untuk datanya sudah ada akan tetapi masih dalam proses validasi ulang, tujuan untuk mendapatkan data yang valid dan secara umum sudah mengalami penurunan.
"Sebagian sudah tidak stunting lagi setelah diintervensi, dan kami terus melakukan pemantauan terhadap balita stunting dan beresiko stunting yang dilakukan oleh tim penanganan stunting," terangnya.
Untuk itu, Taufiq sendiri menyayangkan pernyataan Kades Sukamarga yang seakan-akan apa yang disampaikannya di salah satu media online merupakan hoaks.
Dalam penanganan Balita Stunting perlu sinergitas dan kebersamaan semua pihak, baik Dinkes, puskesmas dan jajarannya, camat, kades, PKK, kader stakeholder yang terkait lainnya, dan masyarakat. Karena stunting ini adalah masalah multidimensi dan membutuhkan kerjasama multisektor.
Semoga kedepan harapan kita kerjasama, koordinasi, komunikasi lintas sektor lebih maksimal terutama di desa dan kecamatan agar angka stunting Kabupaten Lahat bisa kita turun dibawah 14% menuju Lahat Sehat Bercahaya. (rls)